Pengertian Seni Rupa Lengkap Beserta Jenis, Unsur & Prinsipnya

Pengertian Seni Rupa. Sebagai makhluk yang menyukai keindahan, manusia pun berkesenian. Sebagian mereka menjadi penikmat, sementara sebagian yang lain berusaha menciptakan sesuatu yang indah dengan media ungkap sesuai keahlian. Ada yang memakai bahasa, suara, gerak, serta media yang terlihat dan bisa diraba.

Dari media ungkap yang berbeda itulah selanjutnya ada penggolongan atau jenis kesenian. Seni sastra memakai bahasa, seni tari mengandalkan gerak, seni musik bermediakan suara. Sementara itu, seni rupa adalah seni dengan media ungkap visual. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai pengertian dan jenis seni rupa.

Pengertian Seni Rupa

Secara umum pengertian seni rupa adalah cabang seni yang dalam prakteknya menggunakan media visual (bisa dilihat atau diraba). Dengan acuan estetika, karya seni ini tercipta dari pengolahan konsep titik, garis, bentuk, volume, bidang, tekstur, dan pencahayaan. Jadi, sebagian besar nilai keindahannya berdasarkan kekuatan visual.

Definisi seni rupa menurut para ahli cukup beragam. Aristoteles berpendapat bahwa seni rupa adalah karya seni berdasarkan peniruan terhadap alam namun memiliki sifat yang ideal. Menurut Coorie Hartong, pengertian seni rupa adalah suatu cara untuk mengekspresikan diri dan emosi sehingga orang lain bisa ikut menikmati.

Haukin berpendapat, seni rupa merupakan ekspresi jiwa yang diimajinasikan dan diterapkan ke sebuah benda untuk dipamerkan ke banyak orang. Drs. Sudarmaji mengatakan seni rupa adalah semua hal yang memiliki unsur manifestasi batin dan pengalaman estetis bermediakan bidang, garis, warna, tekstur, volume, dan gelap terang.

Sussane K Langer berpendapat seni rupa adalah karya manusia yang memiliki keindahan dan bisa di nikmati orang lain. Selebihnya, Kumala Devi Chattopadhayaya mengatakan seni rupa merupakan luapan emosi seniman yang disampaikan pada orang lain dengan tujuan agar orang lain paham dengan apa yang dirasakan seniman.

Unsur dan Prinsip

Unsur Seni Rupa

  • Garis: Garis merupakan unsur mendasar dan penting dalam seni rupa. Garis tercipta karena adanya titik yang bersambungan membentuk irama pada permukaan benda. Unsur garis memiliki dimensi memanjang, memiliki arah, dan sifat-sifat seperti lurus, melengkung, berombak, pendek, panjang, vertikal, horisontal, dll.
  • Raut: Raut merupakan bidang atau bentuk dari suatu objek. Raut tercipta dari garis yang mencakup ukuran luas tertentu yang membentuk bidang. Secara visual, unsur ini berwujud raut geometris (segitiga, persegi, lingkaran) dan raut organis atau biomorfis yang terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas.
  • Ruang: Ruang menunjukkan dimensi. Pada seni rupa dua dimensi, ruang menunjukkan ukuran panjang dan lebar saja. Pada seni rupa tiga dimensi, ruang terbentuk karena volume yang mencipta kesan kedalaman. Karya dua dimensi bisa juga menghasilkan kesan ruang semu tiga dimensi dari olah perspektif dan unsur-unsur lain.
  • Tekstur: Tekstur mewakili kualitas taktil dari suatu permukaan. Taktil berarti dapat diraba (berkaitan indra peraba). Berdasarkan wujudnya, ada tekstur asli dan buatan. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata. Tekstur buatan adalah kesan permukaan yang timbul karena olah garis, warna, ruang, dll.
  • Warna: Dalam seni rupa, ada beberapa penggunaan warna, yakni harmonis, heraldis, dan murni. Harmonis merupakan penerapan warna sesuai kenyataan sebenarnya. Heraldis merujuk pada warna sebagai simbol (merah=amarah, hitam=duka, dll). Adapun penerapan warna yang murni tidaklah terikat kenyataan objek atau simbol tertentu.
  • Gelap Terang: Unsur ini ada karena perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda dan menciptakan nada warna yang berbeda. Perbedaan gelap terang memberi kesan permukaan sempit, lebar, arah, serta efek keruangan. Ruang gelap memiliki kesan sempit dan berat, adapun ruang terang terkesan luas dan ringan.

Prinsip Seni Rupa

Prinsip-prinsip seni rupa merupakan kaidah, pengaturan atau cara penyusunan unsur-unsur seni rupa yang membentuk suatu karya seni. Prinsip atau bisa disebut juga sebagai asas atau nirmana dari seni rupa di antaranya mencakup kesatuan, keseimbangan, irama, penekanan, proporsi, dan keselarasan.

  • Kesatuan (unity): Prinsip kesatuan menunjukkan adanya keterpaduan berbagai unsur dengan karakter yang berbeda dari sebuah karya seni. Unsur-unsur yang berpadu dan saling mengisi akan mewujudkan karya seni yang indah. Prinsip komposisi ini sering kali juga tercipta melalui penataan berbagai objek dalam sebuah karya seni.
  • Keseimbangan (balance): Keseimbangan merujuk pada penyusunan berbagai unsur berbeda atau berlawanan namun memiliki keterpaduan atau saling menyeimbangkan. Prinsip keseimbangan ada yang simetris (beberapa unsur yang sama dalam susunan yang sama) dan asimetris (penempatan unsur yang tidak sama, namun tetap terkesan seimbang).
  • Irama/Ritme: Tidak hanya di dalam seni musik, irama juga terdapat dalam prinsip seni rupa. Irama mewakili kesan gerak yang muncul akibat penyusunan atau perpaduan unsur-unsur seni dalam sebuah komposisi. Kesan gerak dalam prinsip irama di seni rupa bisa bersifat harmoni dan kontras, pengulangan (repetisi) atau variasi.
  • Penekanan/dominasi: Penekanan dalam karya seni rupa berkaitan dengan penentuan bagian paling menarik yang akan menjadi pusat perhatian. Sebutan lainnya adalah prinsip dominasi. Sebagai misal, keberadaan objek orang dewasa di antara gerombolan anak kecil atau bisa juga penggunaan warna merah di antara warna kuning, dll.
  • Proporsi: Prinsip proporsi merupakan perbandingan antar bagian dengan mempertimbangkan besar-kecil, luas-sempit, panjang-pendek, dll. Misalnya, botol lebih tinggi dari gelas, piring lebih lebar dari mangkok, dll. Prinsip ini juga berguna dalam penentuan objek utama (tokoh), pendukung (figuran), maupun isian-isian (pendukung/latar).
  • Keselarasan/harmoni: Keselarasan, harmoni atau disebut juga prinsip keserasian. Dalam seni rupa, prinsip ini ada karena adanya kesamaan, dan kesesuaian yang berarti tidak ada pertentangan. Selain penataan bentuk, tekstur, dan warna-warna berdekatan. Jika ada warna yang berlawanan harus dicari warna pengikat (misal, warna putih).

Jenis-jenis Seni Rupa

Seni rupa menurut wujud dan bentuknya terbagi menjadi dua, yakni seni rupa dua dimensi (memiliki panjang dan lebar) dan seni rupa tiga dimensi (memiliki panjang, lebar, dan ruang). Sedangkan apabila berdasarkan fungsinya, seni rupa juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan (seni kriya).

Seni Rupa Murni (Fine Art)

Seni rupa murni merupakan bidang seni rupa yang menitikberatkan pada ekspresi jiwa semata. Penciptaannya lebih mengutamakan cipta, rasa, dan karsa manusia pada sesuatu yang indah untuk mengekspresikan diri. Contohnya adalah seni lukis, seni grafis, seni keramik, fotografi, seni patung, seni instalasi, dan seni film.

Seni Rupa Terapan (Kriya)

Seni rupa terapan merujuk pada karya seni yang selain memiliki nilai keindahan juga memiliki nilai fungsional untuk memenuhi kebutuhan manusia. Istilah lain untuk seni rupa terapan adalah seni kriya. Contoh karya seni rupa yang termasuk seni rupa terapan atau seni kriya adalah kriya tekstil, kriya kayu, kriya rotan, dan kriya keramik.

Seni rupa terapan juga termasuk desain. Desain merupakan bidang seni sebagai pencapaian dari proses kreatif, baik itu berupa rencana, proposal, atau berbentuk benda nyata. Misalnya: arsitektur atau seni merancang bangunan, desain grafis yang memuat informasi dalam bentuk gambar, dan desain busana atau rancang busana.

Referensi
  1. etheses.uin-malang.ac.id/14...
  2. tirto.id/pengertian-seni-rup...
  3. hot.liputan6.com/read/4561...
  4. file.upi.edu/Direktori/FPSD/J...
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url